5 Cara Hard Selling untuk Naikin Penjualan Bisnis Kuliner

Untuk kamu yang belum tau, hard selling adalah salah satu teknik periklanan penjualan yang amat menonjolkan bahasa langsung dan mendesak kepada pembeli, karena mereka akan diarahkan secara terang-terangan untuk membeli dalam jangka pendek dan tidak adanya ruang atau waktu untuk bisa melakukan pilihan/evaluasi terlebih dahulu.
Sekedar informasi bahwa teknik iklan ini sendiri memiliki satu rival yang amat bertolak belakang yang dikenal dengan sebutan soft selling. Perbedaan antara keduanya ini bisa dikatakan sangat jelas, karena jika hard selling menjual “secara terang-terangan dan memaksa” sedangkan soft selling lebih kepada “pendekatan halus”.
Baca juga: 5 Cara Soft Selling untuk Naikin Penjualan Bisnis Kuliner
Meskipun terkesan berlebihan tapi hard selling bisa jadi pilihan yang tepat untuk promosi iklan dengan beberapa keunggulannya yaitu menciptakan urgensi di benak pembeli, menaikkan penjualan serta hasil yang langsung terlihat.
Tertarik melakukan hard selling untuk menaikkan penjualan bisnis kulinermu? Simak 5 cara berikut ini!
1. Jual menu underprice
Ciri khas teknik pemasaran ini ialah meminta reaksi cepat dari konsumen. Sehingga, jika kamu ingin menggunakannya sebaiknya kamu menjual menu dari bisnis kulinermu yang memiliki harga lebih murah atau underprice. Selain menghabiskan stok dan menaikkan penjualan, ternyata berdasarkan penelitian dan studi kasus pembeli akan lebih cepat memutuskan membeli barang dengan harga murah ketimbang mahal.
2. Jual menu yang kebutuhannya mendesak
Kamu bisa menerapkan hard selling ini dalam keadaan mendesak seperti dalam suatu event tertentu. Misal, dalam sebuah acara pameran lapangan terbuka, kamu bisa menawarkan menu minuman menyegarkan atau sekedar snack penghilang bosan. Promosimu dijamin berhasil dan pembeli tentu mau tidak mau akan membeli produkmu. Bahkan, kamu bisa menafaatkan peluang ini untuk menambah profit dengan sedikit menaikkan harganya.
Baca Juga: Strategi Penetuan Harga Jual Bisnis Kuliner Agar Tetap Cuan
3. Sebar iklan promosi di berbagai platform
Selain promosi langsung, teknik ini juga banyak diterapkan dalam platform iklan digital saat ini. Nah jangan tanggung-tanggung, kamu bisa memanfaatkan semua platform baik sosial media, email, dan website untuk kampanye hard selling-mu. Jangan lupa sajikan konten yang super persuasif yang bisa menarik perhatian langsung dari pembeli. Kamu bisa menyelipkan kalimat ajakan yang tegas dan mendesak, seperti ‘beli sekarang besok harga naik’, dan lain sebagainya.
4. Kampanye secara singkat saja
Beda dengan soft selling, jika kamu menerapkan hard selling ada baiknya lakukan kampanye secara singkat saja karena perlu dipahami bahwa teknik ini lebih berfokus pada daya tarik rasional kepada pembeli. Misal, kamu bisa mengampanyekan flash sale atau promo akhir bulan. Hal tersebut secara tidak langsung mendorong pembeli secara impulsif melakukan transaksi pada bisnis kulinermu karena keterbatasan waktu dan takut akan ketertinggalan.
5. Kombinasikan dengan strategi soft selling
Meskipun punya dua sisi yang berbeda, ternyata soft dan hard seling bisa dikombinasikan dan bisa menghasilkan dampak yang luar biasa bagi kenaikan penjualan bisnis kulinermu loh! Alur yang tepat ialah dimulai dengan soft selling untuk membangun ketertarikan serta hubungan positif dari pembeli akan produk pada bisnis kulinermu. Jika hal tersebut sudah terpenuhi, maka hard selling yang kamu kampanyekan berikutnya tentu akan semakin meyakinkan pembeli untuk segera melakukan transaksi tanpa berfikir panjang dan juga tanpa perasaan didesak. Semua atas dasar kebutuhan dan rasa percaya!