5 Cara Soft Selling untuk Naikin Penjualan Bisnis Kuliner

Kegiatan promosi untuk memasarkan dan menaikkan penjualan pada bisnis kuliner tentu memerlukan teknik dan strategi yang tepat agar mendapat hasil yang maksimal. Salah satunya ialah dengan menggunakan strategi soft selling.
Baca Juga: 9 Cara Menentukan Target Pasar Bisnis Kuliner
Lantas, apa yang dimaksud dengan dengan soft selling? Bagiamana sistem kerjanya?
Secara umum, pengertian dari soft selling adalah suatu strategi iklan promosi dan penjualan dengan menggunakan cara halus atau tidak memaksa dengan tujuan membuat penasaran para target customer. Menurut berbagai penelitian, sebagian besar target customer jauh lebih nyaman dengan teknik ini karena tidak merasa dipaksa untuk mencari tahu atau membeli produk yang ditawarkan, tapi atas kesadaran sendiri secara penuh.
Strategi iklan jenis ini hampir sama dengan iklan lainnya, bisa melalui komunikasi langsung dengan target customer dan yang paling mudah dan banyak peminat adalah lewat internet/ media sosial, seperti Instagram, Facebook, TikTok, dll.
Bagi kamu yang tertarik mencoba soft selling untuk menaikkan penjualan bisnis kulinermu, berikut kami rangkum 5 cara yang paling ampuh yang bisa secepatnya kamu eksekusi.
1. Riset Pasar
Saat hendak menjalankan strategi promosi atau iklan dengan jenis apapun itu, riset pasar untuk target customer potensial adalah langkah pertama yang tidak boleh terlewat. Riset ini amat penting untuk mengetahui karakteristik, minat, dan kebutuhan mereka. Jika telah mendapatkan data, maka kamu sudah mulai bisa memulai pendekatan pada target customer dengan teknik soft selling yang cocok dan sesuai dengan penawaran produk pada bisnis kulinermu.
2. Praktik Pendekatan Personal
Pendekatan personal dalam hal ini maksudnya adalah dengan menjangkau target customer dengan memanfaatkan kebutuhan mereka secara khusus. Contohnya, kamu bisa membuat iklan soft selling bertipe forum diskusi di Instagram sehingga target customer bisa menyampaikan kebutuhan secara langsung, dan kamu akan menjawab kebutuhan tersebut berdasarkan penawaran bisnis kulinermu kepada mereka, atau sederhananya disebut sebagai sistem give and take :D
3. Praktik Rekomendasi
Contoh strategi soft selling selanjutnya ialah dengan cara memberikan pilihan rekomendasi produk kepada target customer. Misal, dalam promosi, kamu bisa memberikan beberapa pilihan produk yang mungkin bisa menarik perhatian target customer. Dengan begitu, penjualanmu bisa naik dengan sendirinya dan menjalar ke beberapa produk lain. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui!
Baca Juga: 9 Tips Memilih Influencer untuk Promosi Bisnis Kulinermu
4. Pengemasan Iklan yang Simple dan Menarik
Dalam strategi promosi soft selling, kamu juga diwajibkan untuk menggunakan pengemasan iklan yang terkesan simple namun tetap merepresentasikan produk pada bisnis kulinermu. Dengan bahasa atau kalimat sederhana berupa case study tentu kamu bisa membuat target customer teringat dan bahkan penasaran dengan nama brand-mu.
Contoh, dalam promosi produk bisnis kuliner minuman es yang menyegarkan. Kamu bisa menampilkan case suasana panas dan akhirnya meminum produk tersebut lalu me-review secara singkat. Kemudian pada akhir iklan kamu bisa menyebut dimana minuman es tersebut dapat dibeli. Secara tidak langsung, target customer akan penasaran dan mau tidak mau suatu saat pasti akan mengecek tokomu dan membelinya.
5. Utamakan Penonjolan Value
Cara terakhir yang bisa digunakan ialah melakukan penonjolan value pada produk bisnis kulinermu. Penonjolan value ini adalah kunci keputusan target customer untuk membeli produk bisnis kulinermu dibandingan produk lain dari kompetitor. Jika value produk bisnismu sudah dinilai baik maka tidak perlu khawatir, target customer akan datang dengan sendirinya. Praktik penonjolan value seperti ini bisa dengan memahami situasi yang ada, misal membuat produkmu jauh lebih enak, lebih banyak, lebih bervariasi, dsb.