Perbedaan Model Bisnis Franchise dengan Cloud Kitchen
Updated: Mar 17, 2022

Perkembangan Cloud Kitchen di Indonesia saat ini sangat pesat. Namun masih banyak orang yang masih belum mengetahui apa itu Cloud Kitchen atau malah menyalahartikan Cloud Kitchen sebagai bisnis franchise.
Cloud Kitchen sendiri adalah dapur satelit atau dapur umum dimana dalam satu dapur besar terdapat beberapa dapur kecil dari beberapa brand atau merk makanan restoran. Pada prinsipnya Cloud Kitchen adalah dapur bersama yang dioperasikan secara bersamaan yang didalamnya berisi beberapa brand makanan yang biasanya hanya menyediakan layanan take away. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat layanan dine in.
Berbeda dengan franchise, Cloud Kitchen tidak membeli atau menyewa brand makanan yang bergabung sebagai mitra. Namun hanya menyediakan dapur yang digunakan untuk mengolah makanan atas nama brand atau mitra tersebut.
Baca juga: 7 Peluang Usaha Kuliner Kekinian Tahun 2022
Untuk lebih jelasnya simak, perbedaan model bisnis franchise dan cloud kitchen dibawah ini!
1. Modal
A. Franchise
Pada Franchise, modal yang dikeluarkan sangatlah besar, hal ini karena semua biaya operasional, sewa tempat dan promosi dibebankan pada pihak yang ingin membeli atau menyewa sebuah merk makanan. Semua biaya ini dibebankan pada satu pihak dan biasanya pihak pemberi franchise hanya menyediakan bahan bumbu utama dan persediaan pokok saja.
Biaya yang sangat besar ini biasanya dikeluarkan untuk biaya pengelolaan tempat, pelayan, dekorasi dan sebagainya. Selain itu ada juga biaya birokrasi yang dibebankan kepada pihak yang ingin melakukan franchise, hal ini tentunya membutuhkan modal yang sangat tinggi.
B. Cloud Kitchen
Pada Cloud Kitchen, modal yang dikeluarkan oleh mitra atau brand hanyalah biaya pengembangan produk, hal ini karena semua biaya operasional dibebankan kepada operator cloud kitchen. Sehingga mitra atau brand hanya fokus pada pengembangan produk. Beberapa operator ada yang menggunakan sistem sewa dapur atau sistem pembayaran diawal ketika bergabung. Namun Yummykitchen sebagai operator cloud kitchen terbesar di Indonesia tidak membebankan biaya pendaftaran dan biaya sewa, mitra atau brand akan membayar dengan cara bagi hasil sesuai dengan keuntungan dari dapur.
2. Perlengkapan
A. Franchise
Pada Franchise, semua perlengkapan restoran disiapkan oleh pihak yang melakukan franchise, mulai dari perlengkapan pokok dapur, perlengkapan restoran, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk mengelola dan menyajikan makanan.
B. Cloud Kitchen
Sementara pada cloud kitchen, semua perlengkapan sudah disediakan oleh operator cloud kitchen. Sehingga brand atau mitra tidak perlu repot untuk menyediakan peralatan dapur, hal ini sudah termasuk kedalam sistem cloud kitchen yang terintegrasi mulai dari semua perlengkapan pengolahan dam penyajian makanan.
3. Bahan Baku
A. Franchise
Bahan baku pada Franshice biasanya merupakan tanggung jawab pihak yang ingin melakukan franchise sehingga semua bahan baku dan bahan-bahan lainnya disediakan di restoran, ada beberapa franchise yang tidak perlu menyiapkan bahan baku pokok yang bisanya adalah bahan bumbu khusus yang hanya dibuat oleh pihak yang menyediakan Franchise.
B. Cloud Kitchen
Pada Cloud Kitchen, bahan baku sudah disediakan secara lengkaps esuai dengan permintaan mitra atau brand. Semua bahan baku disediakan secara higienis dan bersih sehingga akan menghasilkan makanan yang berkualitas pula. Operator cloud kitchen akan berkomunkasi dengan pihak mitra atau brand mengenai bahan-bahan baku apa saja yang dibuttuhkan, kemudian akan menyiapkan langsung di dapur bersama dan akan langsung bisa digunakan.
4. Lokasi
A. Franchise
Lokasi pada sistem Franchise ditentukan oleh pihak yang ingin melakukan Franchise, hal ini tentunya akan menambah biaya sewa dan pembangunan tempat. Pemilihan lokasi juga menjadi sebuah tantangan tersendiri, karena pemilihan lokasi strategis biasanya akan menambah biaya.
B. Cloud Kitchen
Cloud kitchen bisanya terletak di lokasi-lokasi strategis di pusat-pusat kota. Hal ini tentu akan membantu dalam hal menjangkau pelanggan secara lebih merata dan elbih luas, lokasi ini tidak hanya satu. Operator cloud kitchen biasanya memiliki beberapa titik-titik strategis untuk menempatan dapurnya, sehingga juga mengurangi biaya ongkos kirim dan operasional lainnya.
Bisnis Cloud Kitchen
Pada prinsip dan model bisnis, franchise dan cloud kitchen merupakan dua model bisnis yang berbeda. Namun dari segi kemudahan dan keuntungan. Cloud kitchen menawarkan kelebihan yang jauh lebih banyak daripada Franchise mulai dari modal, perlengkapan, bahan baku dan lokasi restoran. Cloud kitchen terbukti menjadi sebuah model bisnis yang lebih menunguntungkan jika dibandingkan dengan model bisnis franchise yang membutuhkan modal sangat besar dan resiko yang lebih tinggi.
Baca juga: Apa Itu Cloud Kitchen? Dan Bagaimana Konsep Bisnisnya?
Salah satu penyedia jasa Cloud Kitchen adalah Yummykitchen. Yummykitchen adalah operator cloud kitchen nomor 1 di Indonesia. Yummykitchen menawarkan jasa Cloud Kitchen tanpa biaya pendaftaran dan tanpa biaya bulanan kepada mitra atau brand yang bergabung. Pembayaran dilakukan dengan cara bagi hasil, dimana keuntungan dapur akan dibagi antara Yummykitchen dan Brand atau mitra. Hal ini tentu sangat menguntukan bagi brand atau mitra, karena biaya operasional hanya difokuskan pada biaya pengembangan produk, sementara operasional pengolahan dan penyajian makanan, semua diatur oleh Yummykitchen. Jika anda berminat bergabung menjadi mitra atau brand di Yummykitchen, silahkan kunjungi laman ini.